Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menanggapi soal wacana Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dipasangkan sebagai cawapres dari Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto untuk diusung koalisi besar.
Doli mengatakan, nama calon presiden dan calon wakil presiden dari gabungan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) belum dibahas. Saat ini kedua koalisi masih melakukan penjajakan.
Baca Juga
"Kita belum bicara sampai ke sana. Ini baru tahap permulaan. Nanti kita bicara tentang apa," ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/4/2023).
Advertisement
Doli menuturkan, pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan lima ketua umum baru mukadimah atau pembukaan koalisi besar. Kedua koalisi masih membahas konsepsi penggabungan menjadi koalisi besar.
"Jangankan di KIR, di KIB aja kita belum pernah bicara siapa capres dan cawapresnya," ujar Doli
Doli menegaskan, sikap Golkar masih belum berubah. Keputusan Munas mendorong Airlangga sebagai calon presiden.
"Kita belum bicara sampai situ. Sampai hari ini, Golkar belum pernah mengubah keputusan bahwa capresnya Pak Airlangga," katanya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengakui nama-nama bakal calon presiden yang akan diusung koalisi besar antara KIB dan KIR sedang dibahas. Beberapa nama sudah dibahas bersama Presiden Joko Widodo.
"Kita dalam pembicaraan semua," ujar Airlangga usai Silaturahmi Ramadan, di Kantor DPP PAN, Minggu 2 April 2023.
Pertemuan Jokowi dengan 5 Ketum Parpol
Diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan dengan lima ketua umum partai politik di markas PAN. Lima ketua umum itu adalah pendukung pemerintah, yaitu Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono.
Airlangga bicara pentingnya koalisi besar untuk melanjutkan pembangunan era Presiden Joko Widodo. Beragam tantangan mulai dari geopolitik, perubahan iklim, sampai politik identitas.
"Bagi KIB, dalam pertemuan dengan bapak Presiden, keberlanjutan pembangunan dan juga koalisi besar itu penting karena Indonesia adalah negara besar. Tantangan ke depan juga beragam, baik itu climate change, geopolitik indo-pasifik, kemudian juga politisasi identitas masih ada," ujar Airlangga.
Â
Reporter:Â Ahda Bayhaqi
Sumber:Â Merdeka.com
Advertisement